Senin, 31 Oktober 2016

Erupsi Gigi

LATAR BELAKANG

 Erupsi gigi merupakan proses pergerakan gigi dari bawah gingiva hingga menembus gingiva, yang ditandai dengan adanya 1 /3 mahkota gigi disekitar gingiva dan biasanya diikuti dengan adanya pembengkakan dan rasa sakit di sekitar gingiva pada gigi yang erupsi tersebut. Erupsi gigi geligi ini bertahap seiring dengan bertambahnya umur. Erupsi gigi permanen pada anak ditandai dengan tumbuhnya gigi molar pertama pada rahang bawah diusia 6 - 7 tahun. Waktu erupsi gigi permanen pada tiap anak berbeda-beda dan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti faktor nutrisi, ras, genetik, hormonal, jenis kelamin, geografis, status ekonomi, serta budaya.
 Erupsi gigi sering digunakan untuk memperkirakan umur anak1. Selain maturasi gigi, erupsi gigi juga dipengaruhi oleh faktor, seperti karies dan pencabutan gigi2. Pada anak-anak dengan status gizi yang baik, pertumbuhan dan perkembangan gigi permanennya berjalan dengan normal, sedangkan pada anak-anak yang mengalami obesitas pertumbuhan dan perkembangan gigi permanennya cenderung lebih cepat dibandingkan dengan anak-anak yang status gizinya normal atau baik. Erupsi gigi permanen pada anak-anak obesitas rata-rata lebih cepat 1.2 - 1.5 tahun sebelumnya dari erupsi gigi permanen yang normal1.


TUJUAN

o          Menjelaskan apa itu erupsi gigi
o          Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi erupsi gigi

PEMBAHASAN


Tahap Perkembangan Gigi
Tidak semua gigi berkembang dalam waktu yang sama. tanda-tanda pertama perkembangan gigi pada embrio ditemukan di daerah anterior mandibula waktu usia 5-6 minggu, sesudah terjadi tanda-tanda perkembangan gigi di daerah anterior maksila kemudian berlanjut ke arah posterior dari kedua rahang. Perkembangan dimulai dengan pembentukan lamina gigi. Dental lamina adalah suatu pita pipih yang terjadi karena penebalan jaringan epitel mulut (ektodermal) yang meluas sepanjang batas oklusal dari mandibula dan maksila pada 10 tempat mana gigi-gigi akan muncul kemudian. Dental lamina tumbuh dari permukaan sampai dasar mesenhim3.

Gigi manusia memiliki tiga tahap perkembangan yaitu :
a)    Tahap Erupsi Molar Pertama dan Incisivus Permanen
Tahap ini merupakan tahap awal yang terjadi pada umur antara 6 – 8 tahun. Pada tahap ini terjadi penggantian gigi incisive dan penambahan molar pertama permanen. Pada umur6,5 tahun ketika incisivus sentral atas erupsi akan terlihat adanya jarak pada garis median prosesus alveolaris sehingga dapat menyebabkan kesalahan diagnosis sebagai suatu keadaan frenulum yang abnormal, keadaan ini disebut dengan istilah ugly duckling stage.
b)      Tahap Erupsi Caninus, Premolar, dan Molar Kedua
Tahap ini terjadi pada umur antara 10 – 13 tahun. Pada tahap ini bila molar susu bawah sudah diganti oleh premolar permanen, sedangkan moar susu atas belum, maka akan terdapat penambahan besar overbite dan sebaiknya maka kontak gigi terlihat edge.
c)      Tahap Erupsi Molar Ketiga
Tahap ini merupakan tahap erupsinya molar ketiga.
Gigi – geligi permanen dibagi menjadi dua kelompok yaitu:
1.     Successional Teeth, gigi permanen yang menggantikan gigi susu.
a.       Accessional Teeth, gigi tetap yang erupsi di posterior dari gigi susu    ( gigi molar satu, molar dua, dan molar tiga)4.

                 
Periode erupsi gigi geligi decidui dan permanen4
Gigi (Maksila)
Waktu Erupsi(bulan)
Insisvus Sentral
8 – 12
Insisvus Lateral
9 – 13
Kaninus
16 – 22
Molar Pertama
13 – 19
Molar Kedua
25 – 33














Gigi (Maksila)
Waktu Erupsi(bulan)
Insisvus Sentral
6 – 10
Insisvus Lateral
10 – 16
Kaninus
17 – 23
Molar Pertama
14 – 18
Molar Kedua
23 – 31 













Periode Erupsi Gigi Permanen4
Gigi (Maksila)
Waktu Erupsi (tahun)
Insisvus Sentral
7 – 8
Insisvus Lateral
8 – 9
Kaninus
11 – 12
Premolar Pertama
10 – 11
Premolar Kedua
10 – 12
Molar Pertama
6 – 7
Molar Kedua
12 – 13
Molar Ketiga
17 – 21








Gigi (Maksila)
Waktu Erupsi (tahun)
Insisvus Sentral
6 – 7
Insisvus Lateral
7 – 8
Kaninus
9 – 10
Premolar Pertama
10 – 12
Premolar Kedua
11 – 12
Molar Pertama
6 – 7
Molar Kedua
11 – 13
Molar Ketiga
17 – 21






















Tahap Kalsifikasi Gigi
Kalsifikasi terjadi dengan pengendapan garam-garam kalsium anorganik selama pengendapan matriks. Kalsifikasi enamel dan dentin sangat sensitif pada perubahan-perubahan metabolik yang kecil pada anak-anak. Kalsifikasi jaringan ini tidak seragam tetapi sifatnya bervariasi selama perkembangan yang berbeda dari pertumbuhan individu. Bila terjadi gangguan pada tahap kalsifikasi ini akan mengakibatkan kelainan struktur jaringan keras gigi3.



Tahap Erupsi Gigi
Pergerakan gigi ke arah rongga mulut dimulai ketika gigi masih di dalam tulang rahang. Erupsi merupakan proses yang dimulai terus-menerus segera setelah mahkota terbentuk. Pada saat yang sama, tulang rahang bertambah panjang dan tinggi sehingga terdapat gerakan dari selutuh benih gigi susu ke arah permukaan oklusal. mahkota gigi yang telah terbentuk dalam bentuk dan ukuran tertentu tampak penuh dan menumpuk ketika masih di dalam pertumbuhan tulang yang kecil. Gangguan-gangguan pada erupsi gigi lebih umum daripada gangguangangguan pada pembentukan dan kalsifikasi gigi dan biasanya disebabkan oleh pencabutan yang belum pada waktunya (prematur) daripada gangguan endokrin atau gangguan karena tidak berfungsinya bagian yang lain3.
a.                        Erupsi Dini Kadang gigi insisivus satu bawah sebuah atau dua buah telah erupsi pada saat bayi dilahirkan. Gigi tersebut akan lepas sebelum gigi aslinya erupsi. Erupsi gigi yang dini umumbagi tipe anak yang kurus dan biasanya bersifat keturunan.
b.                       b. Erupsi yang Terlambat Dalam batas-batas normal gigi susu pertama mungkin tidak tampak sampai anak berusia 1 tahun. Selanjutnya erupsi yang terlambat memberi kesan suatu gangguan sistemk dari nutrisi atau endokrin3.

Waktu Erupsi Gigi Permanen  









 





Erupsi gigi geligi tetap biasanya menurut urutan sebagai berikut3 :
1.                       Gigi M1 atas dan bawah, dan gigi I1
2.                       Gigi I1 atas dan gigi I2 bawah
3.                       Gigi I2 atas
4.                       Gigi C bawah
5.                       Gigi P1 atas
6.                       Gigi P1 dan P2 atas
7.                       Gigi C atas dan P2 bawah
8.                       Gigi M2 bawah
9.                       Gigi M2 atas
10.                   Gigi M3 atas dan bawah
Waktu erupsi gigi permanen lebih bervariasi daripada waktu erupsi gigi susu dikarenakan faktor genetik dan lingkungan yang sama kuat5.
Pada usia 6 – 7 tahun gigi permanen pertama mulai erupsi, yaitu gigi Molar pertama rahang bawah. Anak usia 6 – 7 tahun tidak mempunyai gigi permanen kaninus, premolar pertama, premolar kedua, dan molar kedua6.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi  Erupsi Gigi
Erupsi normal gigi permanen dalam rongga mulut terjadi selama rentang waktu usia kronologis yang berbagai macam dan dapat dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Faktor tersebut dapat diklasifikasikan menjadi faktor lokal dan faktor umum.
a.                        Genetik
Beberapa penulis menyatakan bahwa faktoe herebilitas lebih berpengaruh dalam perkembangan gigi serta erupsi gigi. Dalam penelitian longitudinal dan cross-sectional dilaporkan terdapat perbedaan waktu antar tumbuhnya gigi pada ras yang berbeda. Gigi permanen lebih dulu tumbuh pada ras anak-anak Afrika dan Afrika-Amerika daripada ras anak-anak Asia dan Kaukasia. Terdapat kelainan genetik tertentu yang dapat mempengaruhi erupsi gigi. Kelainan genetik tersebut dapat dibagi menjadi kelainan pada pembentukan emal 13 dan/atau kelainan pada pembentukan folikel email (misalnya, amelogenesis imperfecta, Hurler’s Syndrom, mucopolysaccharidosis VI) dan kelainan pada aktivitas osteoclastic (misalnya, Cleidocranial dysplasia, osteopetrosis).
b.                       Jenis Kelamin
Terdapat persamaan pendapat dalam penelitian pada pertumbuhan gigi bahwa pertumbuhan gigi pada wanita lebih cepat dibandingkan dengan laki-laki. Terdapat perbedaan yang signifikan pada insisivus lateral dan caninus rahang atas, serta caninus rahang bawah. perbedaan waktu erupsi gigi rata-rata 4-6 bulan. Perbedaan erupsi paling sering pada caninus permanen. Lebih cepatnya erupsi gigi permanen pada wanita disebabkan karena adanya pematangan yang lebih awal.
c.                        Nutrisi
Meskipun data pengaruh gizi terhadap pertumbuhan gigi permanen kurang, tetapi terdapat bukti bahwa kekurangan gizi kronis pada anak-anak dalam waktu yang lama dapat menyebabkan erupsi gigi tertunda. Meskipun pada satu penelitian melaporkan bahwa bahwa gigi molar dan insisivus permanen lebih cepat erupsi pada kelompok anak usia 6 tahun yang mengalami kekurangan proteinmalnutrisi pada usia dini. tetapi kurangnya sampel dan tidak adanya laporan status gizi pada pemeriksaan.1 Peran protein dalam menunjang pertumbuhan tubuh dan berbagai jaringan termasuk pertumbuhan jaringarn tulang seperti mandibula sangat penting. Kekurangan protein atau yang biasa disebut defisiensi protein juga dapat mempengaruhi dimensi panjang mandibula7.
d.                       Faktor Sosial-Ekonomi
Dalam sejumlah penelitian telah ditemukan bahwa anak-anak dari latar belakang sosial-ekonomi yang lebih menunjukkan pertumbuhan gigi yang lebih awal daripada anak-anak dari latar belakang sosial-ekonomi yang rendah. Doperkirakan bahwa anak-anak dari sosial-ekonomi yang lebih tinggi mendapatkan perawatan kesehatan yang lebih baik, gizi dan faktor yang mempengaruhi perkembangan awal gigi.
e.                        Tinggi Badan dan Berat Badan
Sebuah hubungan positif antara tinggi badan dan berat badan terhadap pertumbuhan gigi telah diteliti sebelumnya. Anak-anak yang lebih tinggi dan lebih berat pertumbuhan giginya lebih cepat. Penelitian tentang obesitas anak-anak dan pertumbuhan gigi juga menunjukkan sebuah hubungan. Anak-anak yang mengalami obesitas lebih cenderung cepat pertumbuhan giginya, rata-rata pertumbuhan giginya lebih cepat 1.2 – 1.5 tahun sebelumnya dibandingkan dengan anak-anak dengan berat badan yang normal.
f.                        Hormon
Gangguan kelenjar endokrin biasanya memiliki efek yang mendalam pada tubuh, termasuk gigi. Pertumbuhan gigi yang cepat telah diteliti dan berkaitan dengan sekresi androgen adrenal yang meningkat, sedangkan efek dari kelebihan pertumbuhan hormon pada pertumbuhan gigi kurang dijelaskan1.


KESIMPULAN
Erupsi gigi merupakan proses pergerakan gigi dari bawah gingiva hingga menembus gingival. Erupsi gigi sering digunakan untuk memperkirakan umur anak. Waktu erupsi gigi permanen pada tiap anak berbeda-beda dan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti faktor nutrisi, ras, genetik, hormonal, jenis kelamin, geografis, status ekonomi, serta budaya.

SARAN
   Disarankan untuk mahasiswa dan para dokter gigi agar lebih banyak lagi mensosialisasikan kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi pada anak untuk meningkatkan kualitas hidup Karena ternyata masih kurang orang tua yang peduli terhadap kesehatan gigi dan mulutnya serta pada anak-anaknya.

DAFTAR PUSTAKA
1.                       Almonaitiene R, Balciuniene I, Tulkaviene J. Factors influencing permanent tooth eruption. Stomatologija Baltic Dental and Maxillofacial Journal 2010;(12):67-72.
2.                       Smith H. Standar of human tooth formation and dental age assesment. In: Advances in dental anthropology. Wiley-Liss, Inc; 1991. p. 143-68.
3.                       Itjiningsih, WH. Anatomi gigi. Jakarta:EGC. 1991,pp.214-5; 219; 233-6.
4.                       buku Kedokteran Gigi Klinis Edisi 2 Abu Bakar, hal.73-74, 2012
5.                       Iriyani, Surya. Hubungan antara indeks massa tubuh dengan erupsi gigi molar pertama permanen rahang atas dan rahang bawah anak umur 6 – 7 tahun di SD Inpres Perumnas II Makassar tahun 2009. Media Kesehatan Gigi 2010 Mei:(1):24-27.
6.                       Indriati, Etty. Permanent tooth eruption in Javanese children. Berkala Ilmu Kedokteran 2001:(33):237-248.
7.                       Puspitawati R, Amalia PY A, Kusmaryani TS, Suniarti DF, Gultom FP. Pengaruh defisiensi protein paskanatal selama 4 minggu terhadap panjang dan tinggi mandibula anak tikus. Indonesian Journal Of Dentistry 2009:(1):41-45.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar