LATAR BELAKANG
Erupsi gigi merupakan proses pergerakan gigi
dari bawah gingiva hingga menembus gingiva, yang ditandai dengan adanya 1 /3
mahkota gigi disekitar gingiva dan biasanya diikuti dengan adanya pembengkakan
dan rasa sakit di sekitar gingiva pada gigi yang erupsi tersebut. Erupsi gigi
geligi ini bertahap seiring dengan bertambahnya umur. Erupsi gigi permanen pada
anak ditandai dengan tumbuhnya gigi molar pertama pada rahang bawah diusia 6 -
7 tahun. Waktu erupsi gigi permanen pada tiap anak berbeda-beda dan dapat
dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti faktor nutrisi, ras, genetik,
hormonal, jenis kelamin, geografis, status ekonomi, serta budaya.
Erupsi gigi sering digunakan untuk
memperkirakan umur anak1. Selain maturasi gigi, erupsi gigi juga
dipengaruhi oleh faktor, seperti
karies dan pencabutan gigi2.
Pada anak-anak dengan status gizi yang baik, pertumbuhan dan perkembangan gigi
permanennya berjalan dengan normal, sedangkan pada anak-anak yang mengalami
obesitas pertumbuhan dan perkembangan gigi permanennya cenderung lebih cepat
dibandingkan dengan anak-anak yang status gizinya normal atau baik. Erupsi gigi
permanen pada anak-anak obesitas rata-rata lebih cepat 1.2 - 1.5 tahun
sebelumnya dari erupsi gigi permanen yang normal1.
TUJUAN
o
Menjelaskan
apa itu erupsi gigi
o
Menjelaskan
faktor-faktor yang mempengaruhi erupsi gigi
PEMBAHASAN
Tahap
Perkembangan Gigi
Tidak
semua gigi berkembang dalam waktu yang sama. tanda-tanda pertama perkembangan
gigi pada embrio ditemukan di daerah anterior mandibula waktu usia 5-6 minggu,
sesudah terjadi tanda-tanda perkembangan gigi di daerah anterior maksila
kemudian berlanjut ke arah posterior dari kedua rahang. Perkembangan dimulai
dengan pembentukan lamina gigi. Dental lamina adalah suatu pita pipih yang
terjadi karena penebalan jaringan epitel mulut (ektodermal) yang meluas
sepanjang batas oklusal dari mandibula dan maksila pada 10 tempat mana
gigi-gigi akan muncul kemudian. Dental lamina tumbuh dari permukaan sampai
dasar mesenhim3.
Gigi manusia memiliki tiga tahap
perkembangan yaitu :
a)
Tahap Erupsi Molar Pertama dan
Incisivus Permanen
Tahap
ini merupakan tahap awal yang terjadi pada umur antara 6 – 8 tahun. Pada tahap
ini terjadi penggantian gigi incisive dan penambahan molar pertama permanen.
Pada umur6,5 tahun ketika incisivus sentral atas erupsi akan terlihat adanya
jarak pada garis median prosesus alveolaris sehingga dapat menyebabkan
kesalahan diagnosis sebagai suatu keadaan frenulum yang abnormal, keadaan ini
disebut dengan istilah ugly duckling
stage.
b)
Tahap
Erupsi Caninus, Premolar, dan Molar Kedua
Tahap
ini terjadi pada umur antara 10 – 13 tahun. Pada tahap ini bila molar susu
bawah sudah diganti oleh premolar permanen, sedangkan moar susu atas belum,
maka akan terdapat penambahan besar overbite dan sebaiknya maka kontak gigi
terlihat edge.
c)
Tahap Erupsi Molar Ketiga
Tahap
ini merupakan tahap erupsinya molar ketiga.
Gigi
– geligi permanen dibagi menjadi dua kelompok yaitu:
1.
Successional Teeth, gigi
permanen yang menggantikan gigi susu.
a.
Accessional Teeth, gigi
tetap yang erupsi di posterior dari gigi susu ( gigi molar satu, molar dua, dan molar
tiga)4.
Periode erupsi gigi geligi decidui
dan permanen4
Gigi (Maksila)
|
Waktu Erupsi(bulan)
|
Insisvus Sentral
|
8 – 12
|
Insisvus Lateral
|
9 – 13
|
Kaninus
|
16 – 22
|
Molar Pertama
|
13 – 19
|
Molar Kedua
|
25 – 33
|
Gigi (Maksila)
|
Waktu Erupsi(bulan)
|
Insisvus Sentral
|
6 – 10
|
Insisvus Lateral
|
10 –
16
|
Kaninus
|
17 – 23
|
Molar Pertama
|
14 –
18
|
Molar Kedua
|
23 – 31
|
Periode
Erupsi Gigi Permanen4
Gigi (Maksila)
|
Waktu Erupsi (tahun)
|
Insisvus Sentral
|
7 – 8
|
Insisvus Lateral
|
8 – 9
|
Kaninus
|
11 – 12
|
Premolar Pertama
|
10 – 11
|
Premolar Kedua
|
10 – 12
|
Molar Pertama
|
6 – 7
|
Molar Kedua
|
12 – 13
|
Molar Ketiga
|
17 – 21
|
Gigi
(Maksila)
|
Waktu
Erupsi (tahun)
|
Insisvus
Sentral
|
6 – 7
|
Insisvus
Lateral
|
7
– 8
|
Kaninus
|
9 – 10
|
Premolar
Pertama
|
10
– 12
|
Premolar
Kedua
|
11 – 12
|
Molar
Pertama
|
6
– 7
|
Molar
Kedua
|
11 – 13
|
Molar
Ketiga
|
17
– 21
|
Tahap Kalsifikasi
Gigi
Kalsifikasi
terjadi dengan pengendapan garam-garam kalsium anorganik selama pengendapan
matriks. Kalsifikasi enamel dan dentin sangat sensitif pada perubahan-perubahan
metabolik yang kecil pada anak-anak. Kalsifikasi jaringan ini tidak seragam
tetapi sifatnya bervariasi selama perkembangan yang berbeda dari pertumbuhan
individu. Bila terjadi gangguan pada tahap kalsifikasi ini akan mengakibatkan
kelainan struktur jaringan keras gigi3.
Tahap Erupsi Gigi
Pergerakan
gigi ke arah rongga mulut dimulai ketika gigi masih di dalam tulang rahang.
Erupsi merupakan proses yang dimulai terus-menerus segera setelah mahkota
terbentuk. Pada saat yang sama, tulang rahang bertambah panjang dan tinggi
sehingga terdapat gerakan dari selutuh benih gigi susu ke arah permukaan
oklusal. mahkota gigi yang telah terbentuk dalam bentuk dan ukuran tertentu
tampak penuh dan menumpuk ketika masih di dalam pertumbuhan tulang yang kecil.
Gangguan-gangguan pada erupsi gigi lebih umum daripada gangguangangguan pada
pembentukan dan kalsifikasi gigi dan biasanya disebabkan oleh pencabutan yang
belum pada waktunya (prematur) daripada gangguan endokrin atau gangguan karena
tidak berfungsinya bagian yang lain3.
a.
Erupsi
Dini Kadang gigi insisivus satu bawah sebuah atau dua buah telah erupsi pada
saat bayi dilahirkan. Gigi tersebut akan lepas sebelum gigi aslinya erupsi.
Erupsi gigi yang dini umumbagi tipe anak yang kurus dan biasanya bersifat
keturunan.
b.
b.
Erupsi yang Terlambat Dalam batas-batas normal gigi susu pertama mungkin tidak
tampak sampai anak berusia 1 tahun. Selanjutnya erupsi yang terlambat memberi
kesan suatu gangguan sistemk dari nutrisi atau endokrin3.
Waktu Erupsi Gigi Permanen
Erupsi gigi geligi tetap biasanya
menurut urutan sebagai berikut3 :
1.
Gigi
M1 atas dan bawah, dan gigi I1
2.
Gigi
I1 atas dan gigi I2 bawah
3.
Gigi
I2 atas
4.
Gigi
C bawah
5.
Gigi
P1 atas
6.
Gigi
P1 dan P2 atas
7.
Gigi
C atas dan P2 bawah
8.
Gigi
M2 bawah
9.
Gigi
M2 atas
10.
Gigi
M3 atas dan bawah
Waktu
erupsi gigi permanen lebih bervariasi daripada waktu erupsi gigi susu
dikarenakan faktor genetik dan lingkungan yang sama kuat5.
Pada
usia 6 – 7 tahun gigi permanen pertama mulai erupsi, yaitu gigi Molar pertama
rahang bawah. Anak usia 6 – 7 tahun tidak mempunyai gigi permanen kaninus,
premolar pertama, premolar kedua, dan molar kedua6.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Erupsi Gigi
Erupsi normal gigi permanen dalam
rongga mulut terjadi selama rentang waktu usia kronologis yang berbagai macam
dan dapat dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Faktor tersebut dapat
diklasifikasikan menjadi faktor lokal dan faktor umum.
a.
Genetik
Beberapa
penulis menyatakan bahwa faktoe herebilitas lebih berpengaruh dalam
perkembangan gigi serta erupsi gigi. Dalam penelitian longitudinal dan
cross-sectional dilaporkan terdapat perbedaan waktu antar tumbuhnya gigi pada
ras yang berbeda. Gigi permanen lebih dulu tumbuh pada ras anak-anak Afrika dan
Afrika-Amerika daripada ras anak-anak Asia dan Kaukasia. Terdapat kelainan
genetik tertentu yang dapat mempengaruhi erupsi gigi. Kelainan genetik tersebut
dapat dibagi menjadi kelainan pada pembentukan emal 13 dan/atau kelainan pada
pembentukan folikel email (misalnya, amelogenesis imperfecta, Hurler’s Syndrom,
mucopolysaccharidosis VI) dan kelainan pada aktivitas osteoclastic (misalnya,
Cleidocranial dysplasia, osteopetrosis).
b.
Jenis
Kelamin
Terdapat persamaan pendapat dalam
penelitian pada pertumbuhan gigi bahwa pertumbuhan gigi pada wanita lebih cepat
dibandingkan dengan laki-laki. Terdapat perbedaan yang signifikan pada
insisivus lateral dan caninus rahang atas, serta caninus rahang bawah.
perbedaan waktu erupsi gigi rata-rata 4-6 bulan. Perbedaan erupsi paling sering
pada caninus permanen. Lebih cepatnya erupsi gigi permanen pada wanita
disebabkan karena adanya pematangan yang lebih awal.
c.
Nutrisi
Meskipun
data pengaruh gizi terhadap pertumbuhan gigi permanen kurang, tetapi terdapat
bukti bahwa kekurangan gizi kronis pada anak-anak dalam waktu yang lama dapat
menyebabkan erupsi gigi tertunda. Meskipun pada satu penelitian melaporkan
bahwa bahwa gigi molar dan insisivus permanen lebih cepat erupsi pada kelompok
anak usia 6 tahun yang mengalami kekurangan proteinmalnutrisi pada usia dini.
tetapi kurangnya sampel dan tidak adanya laporan status gizi pada pemeriksaan.1
Peran protein dalam menunjang pertumbuhan tubuh dan berbagai jaringan termasuk
pertumbuhan jaringarn tulang seperti mandibula sangat penting. Kekurangan
protein atau yang biasa disebut defisiensi protein juga dapat mempengaruhi dimensi
panjang mandibula7.
d.
Faktor
Sosial-Ekonomi
Dalam
sejumlah penelitian telah ditemukan bahwa anak-anak dari latar belakang
sosial-ekonomi yang lebih menunjukkan pertumbuhan gigi yang lebih awal daripada
anak-anak dari latar belakang sosial-ekonomi yang rendah. Doperkirakan bahwa
anak-anak dari sosial-ekonomi yang lebih tinggi mendapatkan perawatan kesehatan
yang lebih baik, gizi dan faktor yang mempengaruhi perkembangan awal gigi.
e.
Tinggi
Badan dan Berat Badan
Sebuah
hubungan positif antara tinggi badan dan berat badan terhadap pertumbuhan gigi
telah diteliti sebelumnya. Anak-anak yang lebih tinggi dan lebih berat pertumbuhan
giginya lebih cepat. Penelitian tentang obesitas anak-anak dan pertumbuhan gigi
juga menunjukkan sebuah hubungan. Anak-anak yang mengalami obesitas lebih
cenderung cepat pertumbuhan giginya, rata-rata pertumbuhan giginya lebih cepat
1.2 – 1.5 tahun sebelumnya dibandingkan dengan anak-anak dengan berat badan
yang normal.
f.
Hormon
Gangguan
kelenjar endokrin biasanya memiliki efek yang mendalam pada tubuh, termasuk
gigi. Pertumbuhan gigi yang cepat telah diteliti dan berkaitan dengan sekresi
androgen adrenal yang meningkat, sedangkan efek dari kelebihan pertumbuhan
hormon pada pertumbuhan gigi kurang dijelaskan1.
KESIMPULAN
Erupsi gigi merupakan proses
pergerakan gigi dari bawah gingiva hingga menembus gingival. Erupsi gigi sering digunakan untuk
memperkirakan umur anak.
Waktu erupsi gigi permanen pada tiap anak berbeda-beda dan dapat dipengaruhi
oleh berbagai faktor, seperti faktor nutrisi, ras, genetik, hormonal, jenis
kelamin, geografis, status ekonomi, serta budaya.
SARAN
Disarankan untuk mahasiswa dan para
dokter gigi agar lebih banyak lagi mensosialisasikan kepada masyarakat mengenai
pentingnya menjaga kesehatan gigi pada anak untuk meningkatkan kualitas hidup
Karena ternyata masih kurang orang tua yang peduli terhadap kesehatan gigi dan
mulutnya serta pada anak-anaknya.
DAFTAR
PUSTAKA
1.
Almonaitiene
R, Balciuniene I, Tulkaviene J. Factors influencing permanent tooth eruption.
Stomatologija Baltic Dental and Maxillofacial Journal 2010;(12):67-72.
2.
Smith H. Standar of human tooth
formation and dental age assesment. In: Advances in dental anthropology.
Wiley-Liss, Inc; 1991. p. 143-68.
3.
Itjiningsih,
WH. Anatomi gigi. Jakarta:EGC. 1991,pp.214-5; 219; 233-6.
4.
buku Kedokteran Gigi Klinis Edisi 2
Abu Bakar, hal.73-74, 2012
5.
Iriyani,
Surya. Hubungan antara indeks massa tubuh dengan erupsi gigi molar pertama
permanen rahang atas dan rahang bawah anak umur 6 – 7 tahun di SD Inpres Perumnas
II Makassar tahun 2009. Media Kesehatan Gigi 2010 Mei:(1):24-27.
6.
Indriati,
Etty. Permanent tooth eruption in Javanese children. Berkala Ilmu Kedokteran
2001:(33):237-248.
7.
Puspitawati
R, Amalia PY A, Kusmaryani TS, Suniarti DF, Gultom FP. Pengaruh defisiensi
protein paskanatal selama 4 minggu terhadap panjang dan tinggi mandibula anak
tikus. Indonesian Journal Of Dentistry 2009:(1):41-45.